fauns bojonegoro online
     "Toko Usaha Tani Ngraseh Dander Bojonegoro"
Welcome To "fauns bojonegoro online"
Kata-Kata

"Bacalah setiap hari sesuatu yang tak dibaca orang lain. Berpikirlah setiap hari sesuatu yang tak dipikirkan orang lain. Lakukan sesuatu yang orang lain menganggapnya tolol untuk melakukannya. Buruk bagi pikiran untuk terus menerus menjadi bagian dari keseragaman."
Cristopher Morley
(Penulis Amerika)




"Pikiran tak bisa diubah oleh ruang dan waktu. Pikiran berada di tempatnya sendiri dan bisa menciptakan surganya neraka atau nerakanya surga."
John Milton
(Penyair Inggris)




"Di antara sekian banyak kehendak manusia, yang terpenting adalah kehendak untuk bermakna. Setiap manusia secara alamiah memiliki keinginan untuk bermakna. Ia selalu ingin memberi makna kepada setiap hal yang ada dalam dirinya. Bermakna adalah keinginan manusia yang alamiah.”
(Viktor Frankl)



"Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar."

(Nabi Muhammad SAW)




"Pengetahuan tidaklah cukup; kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup; kita harus melakukannya."
(Johann Wolfgang von Goethe)




"Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar."
(Khalifah ‘Umar)



"Dua hal yang membangkitkan ketakjuban saya - langit bertaburkan bintang di atas dan alam semesta yang penuh hikmah di dalamnya."
(Einstein)


Master Admin

fauns@rocketmail.com


Warga Raci Minta Kepala Desa Mundur

Ratusan masyarakat desa Raci kecamatan Bangil kab Pasuruan melakukan aksi unjuk rasa di depan balai desa Raci, kemarin. Mereka menuntut kepala desa RAci mundur dari jabatannya karena dinilai tidak berhasil membawa perbaikan pembangunan di desa tersebut.

“Kita tahu karena kita telah rasakan bahwa tidak ada perkembangan di desa ini sejak dipimpin saudara Tomo. Bahkan, yang kita tahu, malah terjadi banyak masalah yang terjadi di desa ini,” teriak Thoyib, koordinator lapangan aksi.
Ratusan warga itu berjubel di depan kantor balai desa dengan membawa beberapa tulisan yang menuntut mundurnya kepala desa Raci. Aksi sempat memanas, ketika warga mengancam akan menutup jalan jika kepala desa tidak datang ke balai desa dan bertanggungjawab terhadap apa yang sudah dilakukannya.
“Dia tidak datang karena tidak berani. Dia tidak datang menunjukkan kalau dia memang salah. Kalau tidak datang, kita tutup jalan,” teriak salah satu wanita sambil membawa poster.
Namun rencana tersebut berhasil dihadang beberapa petinggi kecamatan. Mereka menenangkan warga dengan mengajak perwakilan untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Menurut beberapa warga, ada beberapa alas an kenapa mereka menuntut kepdes Raci agar mundur dari jabatannya. Diantaranya adalah terkait dengan kas desa yang tidak jelas dan tidak pernah ada. Selain iitu, uang pembinaan yang sudah ada juga tidak jelas sasarannya.
“Kita punya uang karang taruna dari hasil portal. Padahal dulu, pada awal jawabannya saudara Tomo, pada saat rapat di Balai desa, sempat dijelaskan bahwa jumlahnya pada saat itu mencapai Rp 7 juta. Kemana itu?,” kata Thoyib lagi.

Selain itu, menurut warga, kepala desa juga tidak bertanggungjawab atas bantuan pemerintah. Seperti pupuk bersubsidi yang tidak dibagikan ke seluruh warga. Bahkan, ada indikasi, pupuk dimanipulasi dan dijual ke masyarakat diluar Raci.
Namun ketika ditanya, apakah warga mempunyai bukti atas indikasi yang dilakukan oleh kepala desa? Thoyib mengatakan bahwa dirinya belum mempunyai bukti mengenai hal itu.

Ketika hal ini akan dikonfirmasi ke M. Tomo, kepala desa Raci, yang bersangkutan dilarang ditemui. Pasalnya, pada saat aksi demonstrasi berlangsung, kepala desa Raci ini diamakan di mapolsek Bangil. Pengamanan ini dilakukan mengingat panasnya aksi yang dilakukan warga. Hasil pertemuan yang dilakukan perwakilan kecamatan, polres dan perwakilan warga disepakati bahwa kasus ini akan dibawa langsung ke bupati Pasuruan untuk ditindaklanjuti. Sementara, warga diminta bersabar, untuk menunggu hasil koordinasi bersama bupati Pasuruan.

© Copyrigth Design fauns-2009

Free Web Hosting