Robot Pintar Serbu Yogya
Yogyakarta - Gemuruh sorak sorai suporter tak hentinya terdengar di auditorium Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Ya, mereka adalah para mahasiswa yang sengaja hadir di tribun penonton untuk menyemangati teman-temannya yang tengah berlomba mengandalkan robot buatan masing-masing.
Rombongan robot pintar memang sedang menyambangi Yogyakarta dalam perhelatan Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2009 untuk Regional III.
Kontes yang diikuti universitas dari seluruh pelosok negeri ini menampilkan kebolehan mahasiswa Indonesia dalam merekayasa teknologi robotika.
"Para mahasiswa diharapkan terpacu kreativitasnya dalam kompetisi ini," kata Ahmad Ahsari selaku Ketua Umum Panitia perhelatan ini di UGM, Rabu siang (13/5/2009).
Puluhan tim dari berbagai universitas yang sebagian besar berasal dari Jawa Tengah mengikuti kompetisi di kota Gudeg. Di antaranya Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Unsoed, dan yang terjauh dari Politeknik Negeri Banjarmasin. Mereka mengikuti lomba dalam 2 kategori, KRI dan KRCI.
Seleksi regional tahun 2009 berlangsung di Riau, Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya sebelum dilansungkan babak final yang rencananya berlangsung juga di Yogya. Khusus KRI, kontesdi UGM ini bertema 'Travelling Together for the Victory Drums' atau terjemahan bebasnya, bersama kita meraih kemenangan.
Memang dalam KRI,
dibutuhkan kerja sama tim yang kompak demi meraih kemenangan. Robot dituntut membawa benda menuju goal zone, melewati berbagai rintangan. Masing-masing anggota tim pun harus bekerja cepat dan tepat dalam menyusun sampai menggerakkan robot agar bisa lebih cepat dari kompetitor.
Adu Cepat Padamkan Api
Untuk KRCI, robot yang diikutsertakan lebih canggih karena bisa beroperasi secara otomatis. Sama seperti lomba yang berlangsung di region-region lainnya misalnya di Jakarta, salah satu tugas utama robot-robot pintar ini adalah memadamkan api lilin.
Tugas ini tak mudah karena untuk menuju pada lilin yang telah ditempatkan, si robot dituntut melewati berbagai halangan. Tak heran kalu tidak semua robot sukses, bahkan tak sedikit pula yang malah hanya diam saja terpaku di tempatnya.
Dan gemuruh suporter ternyata juga jadi masalah tersendiri.
Pasalnya ada robot yang kebingungan karena sensornya sensitif pada suara. Demikian pula lampu blitz kamera para wartawan akhirnya dilarang beroperasi karena dikatakan bisa mengganggu si robot.
Perhelatan KRI & KRCI di Yogyakarta ini rencananya baru akan selesai malam ini.